Kabar Nasional.Net, Jakarta- Komite Mahasiswa Pemuda Aceh Darussalam Jakarta menolak keras kehadiran perusahaan tambang emas, PT Emas Mineral Murni (EMM) di wilayah Nagan Raya. Massa yang tergabung dalam kampus di jakarta melakukan aksi demo di depan kantor kementerian ESDM, Senin (17/12/2018).
Ketua KMP Aceh Darussalam, Husnul Jamil mengatakan, "Mahasiswa yang hadir pada demo tersebut dari Petinggi Kampus STEBANK Jakarta, Universitas Az Zahra, Universitas Islam Jakarta, Universitas Esa Unggul dan Perwakilan Mahasiswa Universitas Teuku Umar Aceh,"katanya.
Husnul Jamil menyebutkan, "aksi penolakan perusahaan tersebut akibat penambangan emas dalam kawasan hutan. Masyarakat cemas akan berdampak negatif terhadap lingkungan hidup dan sosial di daerah itu.
“Kami menolak perusahaan itu karena nanti dikhawatirkan akan terjadi bencana ekologis diakibatkan hadirnya perusahaan pertambangan, menciptakan lubang-lubang besar yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan,” kata Husnul Jamil.
Senada dengan hal yang sama oleh mahasiswa universitas teuku umar, Muddasir mengungkapkan, "saya dari Aceh ke Jakarta untuk menyuarakan aspirasi masyarakat Aceh, Jika perusahaan PT EMM tetap beroperasi, akan mengancam sumber kehidupan masyarakat sekitar serta menurunnya kualitas air.
Selain itu kata Muddasir, "Tingginya sendimentasi terhadap sungai di sekitar lokasi perusahaan, berikutnya juga akan mempersempit ruang kelola rakyat terhadap sumber daya hutan, yang selama ini menjadi sumber kehidupan utama masyarakat di kawasan itu.
ronisnya lagi, bakal menghilangkan situs sejarah perjuangan Cut Nyak Dhien di Beutong Ateuh Banggalang.
Mudasir Juga meminta PT EMM untuk menghentikan operasi Eksplorasi Tambang Emas di kawasan Hutan Lindung Beutong dan Gayo. PT EMM yang mengklaim hutan lindung sebagai area tambang emas seluas 10.000 hektar, juga harus diperjelas ke semua pihak,"jelasnya Muddasir.
lanjut mudasir selaku mahasiswa juga menolak audiensi dengan pihak kementerian ESDM, karena dia menilai orang yang menerima audiensi bukan tugas dan fungsinya dalam menangani kasus tambang di aceh.
"Kami hanya menerima audiensi dengan menteri dan Dirjen ESDM, Selain itu kami menolak untuk audiensi, karena yang memegang kebijakan dan keputusan ada di menteri dan dirjen minerba,"Kata mudasir"
Selain Itu, Massa yang tergabung dalam aksi juga mendatangi istana negara untuk meminta kepada Presiden Republik Indonesia untuk menghentikan Tambang di aceh, massa juga meminta Presiden untuk mencopot Menteri ESDM kalau izin tambang tidak di cabut.
Tuntutan tersebut diantaranya. :
1. Mendesak Presiden RI Untuk Copot Menteri ESDM
2. Hentikan Eksplorasi dan Eksploitasi Tambang PT. Emas Minirel Murni (EMM)
3. Cabut Izin Tambang PT. EMM di Beutong Ateuh Banggalang
4. Meminta Kepada KPK RI Untuk 5.Mengusut Tuntas Dugaan Kasus 6.Korupsi Perizinan Tambang PT. EMM
5. Meminta Kepada Pemerintah Untuk Cabut Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. Emas Mineral Murni (EMM)
"Kami akan melakukan aksi Tolak Tambang jilid II, jika tuntutan kami tidak dilaksanakan, dan kami juga menuntut presiden Jokowi untuk mencopot menteri ESDM Mr. Jonan dari jabatannya, kalau tuntutan ini tidak dilakukan, maka kami siap melakukan revolusi,"tutupnya Muddasir.
No comments:
Post a Comment