Wanhar: Kecewa Atas Sikap Pengurus HAMAS
Kabarnasional.net, Banda Aceh -Ketua Ikatan Mahasiswa Pelajar Samadua (IMPS), Wanhar As-Salatany, mengaku kecewa atas sikap pengurus Himpunan Mahasiswa Aceh Selatan (HAMAS) yang terkesan mempermainkan penyelenggaraan Mubes HAMAS ke- VII. Sabtu, (29/12/2018).
Bagaimana tidak, masa jabatan kepengurusan HAMAS sesuai SK sejatinya sudah habis bulan Februari 2017 silam. Pasalnya, sampai sekarang Mubes tidak terlaksana secara normatif sesuai apa yang di harapkan.
Wanhar kepada Media Kabarnasional.net mengatakan, "Pihak pengurus HAMAS sebelumnya juga sudah menjanjikan pelaksanaan Mubes HAMAS bahwasanya akan di gelar pada pertengahan bulan November 2018, faktanya itu juga tidak terjadi. Hingga kemudian mereka menjanjikan lagi kepada para Ketua Paguyuban Kecamatan pada tanggal yang sama 15-16 pertengahan bulan Desember 2018, yang disebabkan desakan dari berbagai pihak, itupun nihil.
"Bahkan, secara mengejutkan pihak HAMAS dalam tempo yang sesingkat singkatnya membagikan undangan Mubes dengan tiba -tiba kepada seluruh Paguyuban Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Selatan dalam rentang waktu H -2, namun ada juga yang di terima oleh setiap Paguyuban H-1,"katanya Wanhar.
Lanjutnya Wanhar, "Alhasil, secara sepihak akan menggelar pelaksanaan Mubes pada hari Minggu besok 30 Desember 2018 tanpa adanya transparansi informasi publik kepada seluruh mahasiswa Aceh Selatan serta juga dalam melakukan koordinasi secara intens dengan para Ketua Paguyuban Kecamatan.
Padahal, "Sebelumnya kami para Ketua Paguyuban Kecamatan sudah sangat menghargai pihak HAMAS dengan melakukan langkah persuasif.
Pun demikian, melakukan audiensi dengan pihak HAMAS terkait penyelenggaraan Mubes HAMAS VII ini. Akan tetapi, mereka terkesan mangkir dengan tidak serius dalam merespon permasalahan, sehingga langkah konkret itupun tidak berhasil," Pungkas Wanhar yang juga mantan Gubernur Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry periode 2015-2016.
"Ini pembodohan publik, pihak HAMAS sudah mencederai dan mencoreng roda organisasi yang pada prinsipnya hal-hal yang substansial ini tidak terjadi. Saya menilai ada indikasi lain yang representasinya sarat akan kepentingan pihak HAMAS. Idealnya, Mubes HAMAS ini sejatinya mesti dilakukan secara profesional dan proporsional sebagaimana tupoksi yang di terapkan dalam amanat AD/ART HAMAS,"Tegas Wanhar.
"Jangan kemudian, pihak HAMAS tidak netral dalam menyelenggarakan Mubes dan ada upaya untuk mendiskrimanasi Paguyuban Kecamatan yang menginginkan keadilan,"Cetus Wanhar yang juga kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Banda Aceh.
Ia menambahkan, "pihak HAMAS sudah salah kaprah dalam menjalankan roda organisasi yang esensinya bersifat kekeluargaan. Sejatinya mereka tidak menafikan jalur koordinasi yang jelas terhadap Paguyuban Kecamatan dalam mengambil setiap kebijakan, karena akan berakibat destruktif terhadap transformasi HAMAS kedepan.
Dengan demikian, siapapun yang diamanahkan untuk menjalankan roda organisasi HAMAS ini kedepan, kiranya perlu pencerdasan terhadap hal-hal semacam ini supaya tidak "Coe Ujoeng", tutupnya. (Red)
No comments:
Post a Comment