Doc Photo: Ilustrasi
Kabarnasional.net, Aceh - Pemerintah Provinsi Aceh berencana membangun
mass rapid transit (MRT) di Kota Banda Aceh. Pembangunan ini dilakukan untuk
menjadikan Banda Aceh sebagai kota moderen. Lalu sudah perlukah MRT di Tanah
Rencong?
Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh, Asrizal Asnawi, mengaku sepakat dengan wacana pembangunan moda transportasi modern itu bila anggarannya menggunakan APBN. Namun Pemprov Aceh harus melakukan studi terlebih dulu dan merencanakannya dengan matang.
"(Soal MRT ini) tidak ada dalam APBA (2019). Saya sepakat kalau APBN yang dipakai untuk pembangunan," kata Asrizal Rabu (16/1/2019).
Wakil Ketua Komisi IV DPR Aceh, Asrizal Asnawi, mengaku sepakat dengan wacana pembangunan moda transportasi modern itu bila anggarannya menggunakan APBN. Namun Pemprov Aceh harus melakukan studi terlebih dulu dan merencanakannya dengan matang.
"(Soal MRT ini) tidak ada dalam APBA (2019). Saya sepakat kalau APBN yang dipakai untuk pembangunan," kata Asrizal Rabu (16/1/2019).
Kota Banda Aceh sebagai
ibu kota provinsi, kata Asrizal, satu sisi membutuhkan pembangunan transportasi
modern. Soalnya, ibu kota Tanah Rencong ini menjadi tujuan utama bagi
masyarakat yang datang ke Aceh via jalur udara.
"Saya sangat
sependapat dengan pernyataan pak Plt gubernur kita harus siap dengan moda
transportasi modern. Banda Aceh inikan pusat ibu kota kita, sentral tujuan.
Jadi kalau orang mau ke Aceh pakai udara umumnya ke Banda Aceh. Nah kalau ini
kita tidak siapkan dari sekarang, maka barang itu tidak siap dalam dua tiga
tahun," jelas anggota dewan Bidang Pembangunan dan Tata Ruang ini.
Menurut Asrizal, "pembanguan di Provinsi Aceh saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia. Wacana pembangunan MRT dilakukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Namun seharusnya wacana itu digaungkan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Sementara terkait di daerah masih banyak jalan rusak serta jembatan 'maut', katanya, juga harus dipikirkan. Tapi saat ini sudah ada aturan dari Mendagri dan Presiden tentang penggunaan uang dari Provinsi. Pemerintah provinsi tidak dapat lagi secara langsung menempatkan uang di kabupaten/kota.
"Jadi kalau ada orang yang bertanya masih ada jembatan maut segala macam, ini kan sudah ada dana desa, sudah bisa diberdayakan. Nah di kabuparen ada uang Doka (dana otonomi khusus Aceh) yang kita bagi, harusnya mereka mengusulkan apa ini untuk menjadi otoritas pembangunan mereka, ini harus mereka utamakan," jelas politisi PAN ini.
"Kalau mereka tidak pernah mengusulkan ke kita, kita gak boleh taruk uang provinsi itu langsung ke kabupaten kota," ungkap Asrizal.
Menurut Asrizal, "pembanguan di Provinsi Aceh saat ini masih jauh tertinggal dibandingkan daerah lain di Indonesia. Wacana pembangunan MRT dilakukan untuk mengejar ketertinggalan tersebut. Namun seharusnya wacana itu digaungkan oleh pemerintah kabupaten/kota.
Sementara terkait di daerah masih banyak jalan rusak serta jembatan 'maut', katanya, juga harus dipikirkan. Tapi saat ini sudah ada aturan dari Mendagri dan Presiden tentang penggunaan uang dari Provinsi. Pemerintah provinsi tidak dapat lagi secara langsung menempatkan uang di kabupaten/kota.
"Jadi kalau ada orang yang bertanya masih ada jembatan maut segala macam, ini kan sudah ada dana desa, sudah bisa diberdayakan. Nah di kabuparen ada uang Doka (dana otonomi khusus Aceh) yang kita bagi, harusnya mereka mengusulkan apa ini untuk menjadi otoritas pembangunan mereka, ini harus mereka utamakan," jelas politisi PAN ini.
"Kalau mereka tidak pernah mengusulkan ke kita, kita gak boleh taruk uang provinsi itu langsung ke kabupaten kota," ungkap Asrizal.
Seperti diketahui, Pemprov Aceh berencana membangun Banda Aceh sebagai kota modern. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membangun transportasi umum seperti mass rapid transit (MRT) di ibu kota provinsi Aceh tersebut.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mendukung dan menyambut baik rencana pemerintah Aceh membangun MRT. Dia mengatakan pembangunan MRT bakal menunjang sektor pariwisata.
"Kami menyambut baik rencana Pemerintah Provinsi membangun MRT di Banda Aceh. Transportasi bertaraf internasional ini nantinya akan menjadi penunjang sektor pariwisata," kata Aminullah Usman.
(agse/asp)
Sumber:Detik.com
No comments:
Post a Comment