Doc Photo: Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI
Kabarnasional.net, Jakarta- Ketua DPR RI
Bambang Soesatyo berharap perpecahan di dalam tubuh Komite Nasional Pemuda
Indonesia (KNPI) dapat segera mungkin diselesaikan. Terlebih, baik KNPI
pimpinan Abdul Azis dan KNPI pimpinan Noer Fajrieansyah serta Haris Pertama
telah sepakat menyatukan kembali KNPI yang terbelah. Fasilitasi pertemuan oleh
Ketua DPR RI memastikan semua pihak sudah menemui titik temu.
“Insya Allah pada bulan Februari nanti
kita akan saksikan satu KNPI. Apakah nanti akan dibentuk presidium sebagai
bentuk kepemimpinan yang kolektif kolegial, kita serahkan kepada Azis dan Fajri
serta Haris sebagai representasi Kongres Bogor untuk mengatur teknisnya lebih
lanjut,” ujar Bamsoet, sapaan akrabnya, usai memfasilitasi pertemuan KNPI
pimpinan Abdul Azis dengan KNPI pimpinan Noer Fajrieansyah, di ruang kerja
Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (14/01/19).
Baca Juga : Berakhirnya Dualisme KNPI Diapresiasi Ketua DPR RI
Baca Juga : Berakhirnya Dualisme KNPI Diapresiasi Ketua DPR RI
Legislator Partai Golkar ini berharap,
itikad baik yang sudah ditunjukan oleh Azis dan Fajri juga diikuti oleh KNPI
pimpinan Haris Pertama. Sehingga, KNPI bisa semakin solid dan kuat, tanpa ada
serpihan yang bisa menghambat laju konsolidasi KNPI.
“Saya minta Fajri bisa bertemu Haris
untuk mencari titik temu, karena sama-sama dari KNPI hasil Kongres Bogor. Saya
juga akan berikan pengertian kepada yang bersangkutan, sehingga titik cerah
hasil pertemuan hari ini bisa semakin terang lagi," tegas Bamsoet.
Sebagai senior di KNPI, legislator dapil
Jawa Tengah VII itu mengaku turut sedih atas adanya berbagai pembelahan yang
terjadi di tubuh KNPI. Sudah hampir sepuluh tahun energi pemuda terkuras
masalah ini.
“Saya harap semua pihak tidak ada yang
memancing di air keruh menjelang bersatunya KNPI di bulan Februari nanti. Sikap
legowo dan kedewasaan dalam berorganisasi yang sudah ditunjukan Azis dan Fajri
juga harus diikuti oleh seluruh kader KNPI sampai ke tingkatan daerah,"
tutur Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini
menambahkan, "sudah waktunya pemuda dalam wadah KNPI tidak lagi melihat ke
belakang, namun menatap ke depan. Karena, masih banyak pekerjaan rumah yang
perlu dilakukan pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan
negara.
“Apa yang terjadi pada KNPI di masa lalu, cukup dijadikan pelajaran. Tidak
perlu dicari-cari lagi pembenaran maupun kesalahannya. Tahun 2019 ini, KNPI
harus fokus menata organisasi agar aktifitas kepemudaan bisa bergerak hebat.
Banyak agenda nasional yang membutuhkan dukungan para pemuda," pungkas
Bamsoet. (sf/red)
No comments:
Post a Comment