Kabarnasional.net, Aceh Besar- Dalam rangka mendiseminasikan kegiatan upaya khusus (UPSUS) padi, jagung dan kedelai (Pajale), Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Aceh melakukan Temu Lapang TUGIMAN di Desa Suka Mulia, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Selasa (15/1/2019).
Kegiatan tersebut turut oleh Kepala BPTP Aceh yang diwakili Penanggung Jawab UPSUS Dr. Rachman Jaya, M.Si, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar diwakili Kabid Produksi Ir. Jufri, Kepala Badan Diklat Pertanian Saree, Camat Lembah Seulawah, Danramil, Kapolsek dan Petani Kooperator.
Dalam sambutannya, Rachman Jaya, mengatakan bahwa, salah satu upaya untuk meningkatkan produksi padi di Indonesia adalah dengan memanfaatkan lahan marjinal atau lahan kering. Lahan marjinal di Indonesia masih tergolong luas termasuk di Provinsi Aceh. “Strategi Pemerintah dalam meningkatkan produksi padi dalam beberapa tahun terakhir dengan melakukan penanaman pada lahan kering, termasuk yang dilakukan di Suka Mulia ini” kata Rachman Jaya.
Dia juga menyebutkan, untuk meningkatkan produksi padi sawah kini semakin sulit, lahan sawah semakin jenuh konon lagi banyak lahan produktif atau lahan sawah irigasi sudah dikonversi ke sektor non pertanian. Oleh karena itu, cara paling potensial untuk memenuhi kebutuhan padi nasional adalah dengan membudidayakan padi gogo.
Pada kesempatan tersebut Rachman juga menyampaikan bahwa, konsep tumpang hilir tanaman (double product) adalah memberikan nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan dengan tanaman tunggal (single product), disamping mengembangkan beberapa varietas unggul baru (VUB) padi gogo yang masih kurang ketersediaannya. Adapun VUB yang diintroduksikan adalah inbrida padi gogo (Inpago) 8, Inpago 9, Unsoed 1 dan Limboto.
Jufri, mewakili Kepala Dinas Pertanian Aceh Besar menyebutkan bahwa, Saree (Suka Mulia-red) merupakan diantara lokasi yang sangat cocok untuk pengembangan pola tanam tumpang gilir (padi gogo - jagung). Dia menyarankan agar petani dapat melakukan penanaman secara kolektif (serentak) untuk meminimalisir serangan hama.
Diujung acara Temu Lapang, panitia memfasilitasi forum diskusi dengan menghadirkan M. Ramlan, SP (Teknologi Pola Tanam Tumpang Gilir Padi Gogo - Jagung) dan Ir. Rohani, M.Si (Peran Penyuluh Pertanian dalam Pembangunan Pertanian). Dalam forum diskusi yang dipandu oleh Husaini Yusuf, S.P., M.Si. yang sekaligus sebagai pelaksana kegiatan ternyata para petani dan peserta sangat antusias terhadap teknologi yang dikembangkan terutama teknologi padi gogo, karena mereka belum pernah menanam komoditi tersebut.(Red)***
No comments:
Post a Comment